Sabtu, 11 Juni 2011

70 Persen Kali di Jakarta Tercemar Limbah

Sebesar 70 persen kualitas air kali di Jakarta tercemar limbah domestik dan limbah rumah tangga. Hal ini disampaikan Kepala Subbidang Pelestarian dan Pemulihan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta, Prihatma, di sela kegiatan penelitian air Kali Pesanggrahan, kawasan Konservasi Bang Idin Villa Delima Cinere, Jakarta Selatan, Sabtu (11/6/2011).
"Limbah sungai mayoritas limbah domestik rumah tangga sekitar 70 persen," ujarnya
Prihatma mengatakan, dari 13 kali yang ada di Jakarta, pada tahun 2009 ada 66 titik pantau. Sementara itu, di tahun 2010 berkurang menjadi 45 titik pantau. "Mengurangi titik pantau untuk meningkatkan frekuensi pemantauan, agar lebih fokus," lanjutnya.
Dikatakan Prihatma, pemantauan ini dilakukan oleh BPLHD secara rutin setiap tahun. Caranya adalah dengan mengambil sampel air sungai, dianalisa di laboratorium, dan hasilnya diolah untuk didapat data kualitas air sungai. "Hasilnya dapat dijadikan sebagai perbandingan. Apakah terjadi perubahan atau tidak?," kata Prihatma.
Ia menjelaskan, jika hasil penelitian menunjukkan penurunan kualitas, pengendalian kualitas air sungai akan lebih diperketat. Terutama dalam pengawasan industri dan program sanitasi.
Pada hari ini, BPLHD melakukan penelitian pengukuran kualitas air Kali Pesangrahan yang melintasi kawasan Cinere di Sanggar Buana, Villa Delima, Cinere, Jakarta Selatan. Hasil dari pengukuran kualitas air Kali Pesangrahan yang menggunakan bioindikator dan fisika kimia sederhana ini akan diserahkan kepada Gubernur DKI pada 25 Juni 2011.

(JAKARTA, KOMPAS.com)

0 komentar:

Posting Komentar