Kamis, 27 Januari 2011

Cinta Sejati.

Cinta sejati
Apakah cinta sejati itu?
Tahukah kamu, apakah cinta sejati itu?
Cinta sejati bukanlah ingin memiliki
Cinta sejati bukan pula nafsu untuk menguasai
Apalagi memanfaatkan

Cinta sejati ialah kerelaan memberi, tanpa ingin dibalas
Cinta sejati itu berkorban, tanpa mengharap imbalan
Cinta sejati adalah menjaga, agar yang dicintai tetap dalam kebaikan
Cinta sejati itu tekad melindungi, menjaga, mengasihi, memberi, berkorban
Meski jiwa, maupun nyawa
Demi kemuliaannya

Dan di antara cinta sejati itu ... ada cinta yang menjadi penghulu segala cinta sejati
Sebuah cinta sejati yang benar-benar sejati
Cinta sejati yang hakiki
Apakah cinta yang hakiki itu?
Tahukah kamu apakah cinta yang hakiki itu?
Cintamu kepada Rabb-mu.

Kamis, 20 Januari 2011

Betapa Brhargax se2orang 2 Akn terasa jika orang itu Sudah PrGI JAUH mNInggalkan Qta...
jadie Qta Hrus pnter2 Mnjga dY N sLalu mngerti Prsaan Dya

tpie Bgaimana jika dy yang MmBuat Qta Kecewa?????????????

Senin, 17 Januari 2011

saHaBat sejati,AdaKah???????????

Sahabat Sejati adalah salah satu yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Sahabat Sejati akan selalu memotivasi dan membangkitkan kita manakala sedang terjatuh, membantu kita manakala sedang kesusahan dan memerlukan bantuan, mengingatkan kita manakala kita salah dalam melangkah. Dengan sahabat sejati, kita pun akan lebih leluasa untuk saling berbagi; berbagi cerita, berbagi duka, berbagi tawa, berbagi ilmu, berbagi pengalaman, berbagi rahasia, dll.

Namun, alangkah sulitnya untuk mendapatkan sahabat sejati sebab di dunia  yang fana ini terlalu banyak persahabatan dan/atau persaudaraan semu karena berdiri di atas pondasi yang rapuh, tolok ukur yang keliru, tolok ukur berupa kepentingan-kepentingan duniawi bahkan dibangun atas dasar kemaksiatan.


Dengan demikian, maka tak heran di zaman sekarang ini kita sering menemukan orang yang berteman/bersahabat hanya karena ada maunya saja dan/atau ketika dalam keadaan senang saja namun ketika keinginannya sudah tercapai dan/atau ketika temannya sedang dalam kesusahan maka tidak segan-segan dia meninggalkan temannya itu karena dianggap (secara duniawi) sudah tidak penting, tidak menguntungkan dan tidak memerlukannya lagi.

Lantas, bagaimanakah kita bisa mengukur persahabatan sejati itu?